Negeri ku masih sakral
















berhentilah berpikir tanah Adat mu tak ada isinya sama sekali..
sadarlah demi pertahankan tanah Adat, ada ribuan nyawa yang terjatuh berulang kali,
ada banyaknya tempat-tempat sakral yang disebut tempat pamali

maka itu jangan sekali-kali kau urungkan niatmu agar suatu saat nanti kau akan menyesali
bahasa tanah mu adalah sebuah sandi
sandi yang sangat, sangat jauh dari kata Abadi
telah hidup ribuan tahun menjadi pengemudi
untuk leluhurmu yang berjuang demi jati diri

buang saja kain berang mu
bila kau tak mampu berteriak kepentingan negeri mu
buang saja marga mu
bila kau tak mampu berdiri pertahankan Adat Mu

jangan pernah kau bangga
bila kau sendiri tak tau asal usul marga
mungkin bagimu ini tak ada harga
tapi tahukah kau, dulu leluhur mu mempertaruhkan nyawanya yang tak terhingga

maka itu, acuhkanlah sugesti ku ini
dan biarlah kalian mengampuni, dengan hati nurani, jika semua ini dinyatakan sebagai provokator yang tak murni...

tapi, bila semua yang ku katakan itu benar
di dalam kegelapan akan muncul sebuah sinar
sinar yang menembusi akar, bahkan akan melebar sampai tak ada seorang pun yang dapat berkata kasar...

dan percayalah nyanyian kapata-kapata tua saat di nyanyikan, akan hiduplah leluhur mu yang telah mati dan bersama-sama untuk merebut keadilan di tanah raja-raja ini... tanah susu dan madu, tanah yang melahirkan para kapitan-kapitan yang luar biasa.

maka itu marilah kita bernyayi ,,
marilah kita menari,,
bangunkan leluhur dari empat penjuru mata angin,
untuk bersama-sama kita berjuang,

demi tana, demi rumah, demi Adat, demi budaya dan demi anak cucu kita yang akan datang.




by : Vigel Faubun,S.Pd

Komentar

Postingan Populer