Tarian Cakalele
Tarian Cakalele adalah sebuah seni berperang yang dimiliki Masyarakat Maluku pada jaman dahulu. Tarian ini sangat menakutkan bila di tonton.
Hanya menggunakan Kalewang/Parang/Pedang,, Salawaku/Tameng,, Tombak,, busur dan panah (sesuai dengan keistimewaan negeri masing2 yang ada di Maluku) namun Leluhur dapat mempertahankan tanah Maluku dari musuh maupun dari penjajah yang datang menyerang.
Tarian Cakalele lahir dari dalam diri setiap insan anak Maluku tanpa harus di ajari, tetapi bila mendengar bunyi pukulan tifa dan bunyi tahury maka seakan-akan dalam tubuh anak-anak Maluku ada kekuatan tersendiri untuk melakukan tarian tersebut.
Tarian cakalele di Maluku banyak versinya, dengan alat-alat perang seadanya namun bila dipertunjukan maka akan menghasilkan sebuah pertunjukan seni tari yang begitu indah namun penuh dengan kemistikan yang tersendiri.
Jumlah penari ini.. biasa lebih dari 5 orang dan berjumlah ganjil... Karna dalam tarian ini ada pemimpinnya yang disebut Kapitan.
Tarian Cakalele ini bila di pentaskan kadang membuat takut para penontonnya karna tarian ini kelihatan biasa saja namun penuh dengan mistik (bukan menggunakan santet atau ilmu hitam tetapi masyarakat Maluku percaya akan Adat sehingga kekuatan Adat dari Leluhur inilah yang biasa masuk dan menari bersama para penari) sehingga Kalewang/parang/Pedang yang tajam sekalipun tidak dapat melukai para penari...
Tarian Cakalaleke saat ini di gunakan untuk Ritual-ritual adat seperti Pelantikan Raja,, Penutupan Baeleo/Rumah Adat, dan Acara-acara Adat lainnya serta juga digunakan untuk penjemputan para tamu Undangan yang dianggap penting...
Adapun beberapa syarat Umum yang dilakukan (maaf syarat khusus saya tidak dapat jelaskan) bila mau mengikuti tarian Cakalele yaitu :
1. Sang penari harus berpuasa ( puasa batin)
2. Ritual Adat (prosesi Adat)
3. Kalewang/parang/pedang tidak boleh disentuh oleh wanita bila sang penari belum tampil dalam menari.
Beberapa kegunaan dari alat-alat perang di Maluku yaitu :
1. Kalewang/Parang/Pedang funsinya untuk membunuh para musuh bila mendekat.
2. Salawaku/Tameng/Perisai fungsinya untuk melindungi diri dari serangan musuh. Konon katanya, Salawaku ini biasanya diberikan kekuatan gaib (ilmu-ilmu perang roh Leluhur) agar salawaku ini dapat bertahan. Secara kasat mata bila dilihat salawaku ini biasa-biasa saja namun fungsi sebenarnya Salawaku adalah sebelum menghadapi musuh dipercaya oleh orang Maluku itu adanya peperangan yang tak terlihat, yaitu peperangan ilmu hitam atau peperangan kuasa kegelapan. Bila yang bertahan maka akan nampak kalau seorang pejuang akan tetap bertahan bila kalah maka pejuang tersebut akan mati/dibunuh.
3. Panah dan busur Panah fungsinya untuk menyerang lawat dari jarak jauh
4. Tombak fungsinya hampir mirip seperti Kalewang/Parang/Pedang untuk membunuh.
Nb :
a. Kalesang : Pelihara,, merawat,, menjaga
b. Tahury : biota laut yang ukurannya besar, dalam dialeg Melayu Ambon disebut Bia.
c. Tifa : alat musik yang terbuat dari badan pohon yang telah dilubangi, dan dililit oleh kulit kambing/Sapi/ maupun rusa sehingga bila di pukul akan menghasilkan suara.
Vigel Faubun,S.Pd
Ketua Komunitas Kalesang Maluku
Komentar
Posting Komentar